GempaBumi merupakan peristiwa pelepasan energi yang menyebabkan dislokasi (pergeseran) pada bagian dalam bumi secara tiba-tiba. Penyebab Terjadinya Gempa Bumi : 1. Proses tektonik akibat pergerakan kulit/lempeng bumi 2. Aktivitas sesar di permukaan Bumi 3. Pergerakan geomorfologi secara lokal, contohnya terjadi runtuhan tanah 4. Aktivitas
Ilustrasi oleh Vulkanisme adalah semua peristiwa yang berhubungan dengan magma yang keluar mencapai permukaan bumi melalui retakan dalam kerak bumi atau melalui sebuah pita sentral yang disebut terusan kepundan atau diatrema. Magma dapat bergerak naik karena memiliki suhu yang tinggi dan mengandung gas-gas yang memiliki cukup energi untuk mendorong batuan di atasnya. Magma yang keluar sampai ke permukaan bumi disebut lava. Pengertian VulkanismeProses Terjadinya VulkanismeJenis-Jenis ErupsiTipe-Tipe Gunung Berapi1. Tipe Perisai2. Tipe Maar3. Tipe Strato KerucutPengaruh yang di Timbulkan Vulkanisme Vulkanisme adalah peristiwa yang berhubungan dengan aktivitas gunung api, yaitu pergerakan magma dari dalam litosfer yang menyusup ke lapisan yang lebih atas atau sampai ke permukaan bumi. Di dalam litosfer, magma menempati suatu kantong yang dinamakan dapur magma batholit. Kedalaman dan besar dapur magma ini berbeda-beda, yaitu terdapat yang letaknya sangat dalam, ada juga yang dekat dengan permukaan bumi. Selain itu, magma dapat diartikan sebagai bahan-bahan silikat pijar yang terdiri atas bahan padat batuan, cairan, dan gas di dalam lapisan kulit bumi litosfer. Berbagai macam gas yang terkandung dalam magma, antara lain uap air, oksida belerang SO2, gas hidrokarbon atau asam klorida HCL, dan gas hidrosulfat atau asam sulfat H2SO4. Proses Terjadinya Vulkanisme Proses terjadinya vulkanisme dipengaruhi oleh aktivitas magma yang menyusup ke lithosfer kulit bumi. Jika penyusupan magma hanya sebatas kulit bumi bagian dalam dinamakan intrusi magma. Sedangkan penyusupan magma sampai keluar ke permukaan bumi disebut ekstrusi magma. a. Intrusi Magma Intrusimagma yaitu peristiwa menyusupnya magma di antara lapisan batuan, tetapi tidak mencapai permukaan bumi. Proses ini dapat dibedakan menjadi empat, yaitu Sill atau lempeng intrusi, yaitu magma menyusup diantara dua lapisan batuan, mendatar dan pararel dengan lapisan batuan yaitu magma yang menerobos di antara lapisan bumi paling atas. Bentuknya seperti lensa cembung atau kue korok, yaitu batuan hasil intrusi magma yang menyusup dan membeku di sela sela lipatan korok.Diaterma adalah lubang pipa diantara dapur magma dan kepundan gunung berapi bentuknya seperti silinder memanjang. b. Ekstrusi Magma Ekstrusi magma adalah peristiwa penyusupan magma hingga keluar permukaan bumi dan membentuk gunung api. Hal ini terjadi bila tekanan Gas cukup kuat dan ada retakan pada kulit bumi . Ekstrusi magma dapat di bedakan menjadi 3, diantaranya sebagai berikut Erupsi linier, yaitu magma keluar melalui retakan pada kulit bumi, berbentuk Kerucut gunung api. Misalnya Gunung Api Laki di Eslandia, dan deretan gunung api di Jawa Tengah dan Jawa sentral, yaitu magma yang keluar melalui sebuah lubang permukaan bumi dan membentuk gunung yang letaknya tersendiri. Misalnya Yellow Stone National Park di Amerika Serikat yang luasnya mencapai km areal, yaitu magma yang meleleh pada permukaan bumi karena letak Magma yang sangat dekat dengan permukaan bumi, sehingga terbentuk kawah gunung berapi yang sangat luas. Misalnya Gunung Krakatau, Gunung Vesucius, dan lain-lain Apabila gerakan magma tetap di bawah permukaan bumi disebut intrusi magma. Sedangkan magma yang bergerak ke permukaan bumi disebut ekstrusi magma. Hal inilah yang menyebabkan gunung api atau disebut juga vulkanik. Jenis-Jenis Erupsi Ekstrusi atau keluarnya magma dari dalam bumi sampai ke permukaan bumi identik dengan erupsi atau letusan gunung api yang dapat dibedakan menjadi dua, yaitu erupsi efusif dan eksplosif. 1. Erupsi Efusif Erupsi Efusif, yaitu erupsi berupa lelehan lava melalui retakan rekahan atau lubang kawah suatu gunungapi 2. Erupsi Eksplosif Erupsi Eksplosif, yaitu erupsi berupa ledakan dengan menge luarkan bahan-bahan padat eflata/piroklastika berupa bom, lapili, kerikil, dan debu vulkanik, bersama-sama dengan gas dan fluida. Tipe-Tipe Gunung Berapi Berdasarkan bentuknya, gunung api dibedakan menjadi 3 tipe yaitu 1. Tipe Perisai Tipe Perisai, Gunung Mauna Loa Gunungapi tipe Perisai shield volcanoes, yaitu sebuah gunungapi yang beralas luas dan berlereng landai dan merupakan hasil erupsi efusif magma yang cair. Contoh Gunung api di Kepulauan Hawai Mauna Loa, Kilauea, dan Mauna Kea. 2. Tipe Maar Tipe Maar, Gunung Rinjani Gunungapi tipe Maar, merupakan hasil eksplosif yang tidak terlalu kuat dan terjadi hanya sekali. Contoh Gunung Rinjani, gunung Paticutin di Meksiko 3. Tipe Strato Kerucut Gunung Berapi Kerucut Gunungapi tipe Strato Kerucut, merupakan hasil campuran efusif dan eksplosif yang berulang kali. Gunungapi ini berbentuk kerucut dan badannya berlapis-lapis. Contoh Gunung Kerinci, Merapi, Ciremai, Semeru, Batur, dan Gunung Fujiyama di Jepang. Pengaruh yang di Timbulkan Vulkanisme Gunung api saat meletus sangat berpengaruh negatif bahkan dapat mengancam jiwa. Pengaruh bahaya tersebut diantaranya sebagai berikut Pada waktu terjadi letusan, semburan lapili, dan pasir panas dapat merusak bangunan lahan pertanian, tanaman, bahkan h ewan di sekitar gunung api. Aliran lava dan lahar panas dapat merusak bangunan dan lahan pertanian yang beracun yang dikeluarkan saat erupsi dapat mengancam mahluk hidup termasuk manusia. Misalnya pada saat letusan kawah timbangan dan Sinila pada tahun 1979, sekitar 149 jiwa manusia meninggal akibat menghirup gas dingin yang terdampak bahan-bahan akibat letusan gunung berapi dapat merusak daerah yang dilaluinya seperti sungai, lahan pertanian, rumah,dan lain-lain. Misal lahar dingin Gunung Merapi di Jawa Tengah sering merusak daerah Magelang dan yogyakarta Magma pada proses pendinginan, masih tetap menimbulkan sisa. Hal ini disebut gejala pasca vulkanis. Dan Gejala Pasca vulkanis dibedakan dalam beberapa bentuk gejala diantaranya sumber gas, sumber air panas, sumber air mineral mahdani, dan geyser. Nah itulah pembahasan tentang vulkanisme, mulai dari pengertian, jenis-jenisnya, proses dan pengaruh akibat timbunya vulkanisme. Semoga bermanfaat! Referensi
Cirigeologi, geomorfologi, geografi, dan tata guna lahannya menentukan kecenderungan bencana yang terjadi. Bencana dipicu oleh curah hujan tinggi, gempa bumi atau pergerakan tanah akibat gempa bumi. Longsor merupakan proses geologi yang alami, namun kecenderungannya dapat meningkat atau dipicu oleh kegiatan manusia.
Bagi negara yang terletak di gugusan gunung api dunia ring of burn seperti Indonesia, gempa bumi boleh dibilang bukan lagi hal yang asing. Adapun penyebab gempa bumi sendiri banyak, dari pelepasan energi yang sangat cepat seisme, pergeseran lempeng bumi hingga pergerakan magma di dalam gunung berapi atau disebut juga vulkanisme. Vulkanisme adalah peristiwa yang berhubungan dengan aktivitas pergerakan magma yang menyusup ke dalam lapisan yang lebih atas atau sampai ke permukaan bumi. Magma adalah bahan silikat pijar yang terdiri atas bahan padat berupa batuan, cairan, dan gas. Magma menempati suatu kantong yang disebut dapur magma. Letak dapur magma di dalam bumi berada pada kedalaman yang bervariasi. Ada yang sangat dalam tetapi ada pula yang dekat dengan permukaan bumi. Jarak dapur magma dengan permukaan bumi inilah yang berpengaruh terhadap besar kecilnya proses vulkanisme. Di atas telah disebutkan bahwa salah satu komponen magma adalah gas. Jika tekanan gas-gas dalam magma bertambah hingga mencapai titik tertentu, magma akan menjadi aktif dan bergerak naik ke permukaan bumi. Perjalanan magma menuju permukaan bumi dapat dibedakan menjadi 2, yaitu intrusi dan ekstrusi magma. Apa bedanya? Intrusi Magma Intrusi magma adalah proses keluarnya magma melewati celah-celah batuan, tetapi tidak mencapai permukaan bumi. Intrusi magma dapat dibedakan menjadi enam, yaitu batolit, diaterma, lakolit, sill, intrusi korok/gang, dan apolisa. Batolit Batolit adalah intrusi magma yang berada dekat dengan dapur magma. Diatrema Diatrema adalah intrusi magma yang mengisi pipa letusan mulai dari dapur magma hingga ke permukaan bumi. Lakolit Lakolit adalah magma yang menerobos di antara lapisan batuan yang menyebabkan lapisan batuan di atasnya terangkat sehingga berbentuk cembung. Sill Sill intrusi magma di antara dua lapisan batuan yang membentuk lapisan magma yang tipis. Bentuk sill sejajar dengan lapisan batuan tersebut. Intrusi Gang/Korok Intrusi gang adalah batuan hasil intrusi yang memotong lapisan litosfer. Apolisa Apolisa atau urat magma adalah cabang dari intrusi gang dengan ukuran yang lebih kecil. Ekstrusi Magma Ekstrusi magma adalah proses keluarnya magma dari dapur magma ke permukaan bumi. Magma yang mencapai permukaan bumi disebut lava. Kamu dapat mengamati proses ekstrusi magma saat terjadi letusan gunung api. Baca juga Proses Tektonisme dan Pengaruhnya Terhadap Kehidupan Berdasarkan tempat terjadinyah, ekstrusi magma dibedakan menjadi tiga, yaitu ekstrusi linear, sentral, dan areal. Erupsi linear adalah proses keluarnya magma melalui celah yang ada di sepanjang retakan pada kulit bumi. Erupsi sentral adalah proses keluarga magma melalui saluran tunggal yang terhubung langsung dengan perut bumi. Erupsi areal adalah proses keluarnya magma melalui suatu wilayah yang luas. Ekstrusi ini disebabkan dekatnya permukaan bumi dari dapur magma. Sememtara itu, berdasarkan sifat dan kekuatannya, ekstrusi magma dapat dibedakan menjadi dua, yaitu erupsi efusif dan erupsi eksplosif. Erupsi efusif adalah erupsi berupa lelehan lava melalui rekahan atau lubang kawah gunung api. Erupsi eksplosif adalah erupsi berupa ledakan dengan mengeluarkan bahan-bahan padat berupa lapili, bom, kerikil, dan debu vulkanik bersamaan dengan gas dan fluida. Ekstrusik magma mengakibatkan terbentuknya gunung api. Sifat magma dan kekuatan letusannya berpengaruh terhadap bentuk gunung api. Pengaruh Vulkanisme terhadap Kehidupan Gejala vulkanisme tentu sangat berpengaruh pada kondisi alam dan kehidupan di sekitarnya. Pengaruh tersebut dapat bersifat positif maupun negatif. Nah, kira-kira apa saja ya dampak positif dan negatif vulkanisme terhadap kehidupan? Dampak Positif 1 Fabric yang dikeluarkan gunung berapi dapat menyuburkan tanah di sekitarnya. 2 Pembekuan magma menjadi mineral dan bahan galian yang bermanfaat bagi manusia, seperti intan, timah, tembaga, belerang, dan batu apung. 3 Udara yang sejuk dan pemandangan pegunungan yang indah dapat menjadi daya tarik wisata. iv Uap yang dikeluarkan dari gejala panas bumi dapat dimanfaatkan sebagai pembangkit listrik tenaga panas bumi. 5 Hutan di lereng gunung mampu menahan erosi dan menyimpan air hujan. Dampak Negatif 1 Material erupsi gunung api dapat merusak daerah-daerah yang dilaluinya. two Lahar singin menyebabkan sungai menjadi dangkal sehingga dapat menyebabkan banjir. 3 Material ekshalasi berupa gas beracun berbahaya bagi makhluk hidup yang tinggal di sekitarnya. Please follow and like us Kelas Pintar adalah salah satu partner Kemendikbud yang menyediakan sistem pendukung edukasi di era digital yang menggunakan teknologi terkini untuk membantu murid dan guru dalam menciptakan praktik belajar mengajar terbaik. Related Topics gempa bumi Geografi Kelas 10 Proses Vulkanisme Vulkanisme You May Besides Like Source
VulkanismeVulkanisme merupakan sebutan bagi gejala alam yang terjadi akibat adanya kegiatan magma yang terkandung di dalam perut Bumi. Vulkanisme merupakan peristiwa yang berhubungan dengan magma yang keluar dan mencapai permukaan Bumi melalui retakan-retakan yang terdapat di dalam kerak Bumi ataupun melalui pita sentral yang disebut juga
Vulkanisme merupakan gejala alam akibat pergerakan magma. Magma berada di bawah kulit bumi dan berbentuk cair serta berpijar. Magma dapat bergerak naik ke permukaan bumi melalui saluran-saluran seperti pipa yang disebut diatrema. Peristiwa vulkanisme atau letusan gunung api selalu diikuti oleh keluarnya materi-materi dari dalam bumi baik yang berupa cair yang disebut lava atau yang berupa padat yang disebut bahan piroklastika. Bahan-bahan piroklastika meliputi batu-batu besar bom, batu-batu kecil lapili, kerikil, pasir, dan abu vulkanis. Gejala-gejala Awal / Pra Vulkanisme Gejala-Gejala Pasca / Post VulkanisSebarkan iniPosting terkait Sebuah gunung api yang akan meletus biasanya didahului oleh gejala-gejala awal atau tanda-tanda, yaitu sebagai berikut. 1 Sering terdengar suara gemuruh yang ditimbulkan oleh naiknya magma. 2 Asap semakin tebal akibat panas magma. 3 Suhu naik di sekitar kawah. 4 Sumber air banyak yang kering. 5 Tanaman banyak yang layu atau kering. 6 Hewan-hewan menuruni gunung karena adanya perubahan pada suhu tanah. Gejala Pra Vulkanisme Gejala-Gejala Pasca / Post Vulkanis Di sekitar gunung api yang sudah tidak aktif atau sedang beristirahat banyak dijumpai gejala-gejala alami yang disebut gejala-gejala post vulkanis. Gejala-gejala itu antara lain sebagaiberikut. 1 Ekshalasi, yaitu keluarnya sumber-sumber gas yang terdiri atas sumber gas belerang H2S disebut solfatar, sumber gas gas asam arang CO2 disebut mofet, dan sumber uap air H2O disebut fumarol. 2 Mata air makdani, yaitu sumber air panas yang mengandung mineral-mineral tertentu seperti belerang atau sulfur. Contohnya di Baturaden Jawa Tengah, Gunung Rajabasa Lampung Selatan, serta Ciater dan Maribaya di Jawa Barat. 3 Geiser, yaitu sumber air panas yang memancar secara periodik karena adanya tekanan gas magma yang mendorong air di atasnya. Contohnya geiser yang terdapat di Taman Nasional Yellowstone Amerika Serikat.
Vulkanismeadalah semua peristiwa yang berhubungan dengan magma yang keluar mencapai permukaan bumi melalui retakan dalam kerak bumi atau melalui sebuah pita sentral yang disebut terusan kepundan atau diatrema. Magma yang keluar sampai ke permukaan bumi disebut lava. Magma dapat bergerak naik karena memiliki suhu yang tinggi dan mengandung gas
1. kekuatan gempa dapat ditentukan dengan menggunakan skala... a. fahrenheit b. richter c. celcius d. newton 2. bentuk muka bumi dipengaruhi tenaga endogen yang meliputi.. a. tektonisme,vulkanisme,dan erosi b. dan vulkanisme c. sedimentasi,gempa bumi, dan erosi d. peapukan,erosi, dan tektonisme 3. perhatikan keterangan berikut 1. tektonisme 2. sedimentasi 3. vulkanisme 4. erosi 5. seisme 6. masswasting 7. pelapukan 8. gempa bumi Tenaga alam terdiri atas tenaga endogen dan alam yang termasuk ke dalam tenaga eksogen adalah... a. 1,2,3,dan 4 b. 2,4,6,dan 7 c. 3,4,5, dan 6 d. 4,5,6, dan 8 4. berikut gejala alam vulkanisme yang termasuk dalam gejala alam pascavulkanisk adalah... a. suhu udara di sekitar gunung api meningkat b. adanya sumber mata air panas c. peningkatan bau belerang d. terjadinya gempa gempa kecil gunung api dalam jangka waktu lama dapat memberikan dampak positif di antaranya.. a. mengurangi kesuburan lahan b. menelan korban jiwa c. menimbulkan kerusakan sarana dan prasarana d. terbentuknya tenaga panas bumi geothermla Answer
Vulkanismemerupakan gejala alam yang terjadi akibat adanya aktivitas magma. Vulkanisme terjadi akibat adanya tektonisme, kegiatan tektonisme ini yang . 13 Patahan miring atau oblique fault merupakan pergerakan blok sebagai akibat dari drip slip fault dan strike slip fault.
Oleh Ani Rachman, Guru SDN Muhajirin, Muaro Jambi, Provinsi Jambi - Indonesia adalah salah satu negara dengan gunung berapi terbanyak di dunia. Berbicara tentang gunung api, tentu saja tidak bisa lepas dari aktivitas vulkanisme. Apakah yang dimaksud dengan vulkanisme? Berikut adalah penjelasannya! Pengertian vulkanisme Vulkanisme adalah gejala alam yang terjadi akibat adanya aktivitas magma. Vulkanisme terjadi karena adanya aktivitas tektonisme yang mengakibatkan retakan-retakan pada permukaan bumi. Sehingga, menyebabkan aliran magma dari lapisan litosfer naik melalui retakan-retakan dalam lapisan bumi hingga sampai ke permukaan bumi. Aliran magma dari lapisan litosfer hingga ke permukaan bumi tersebutlah yang dinamakan dengan secara sederhana vulkanisme adalah aktivitas yang terjadi ketika magma keluar dari dalam bumi ke permukaan bumi. Baca juga Teori Lempeng Tektonik Gejala vulkanisme Peristiwa vulkanisme memiliki gejala yang dapat diamati, yakni gejala sebelum terjadinya vulkanisme pra vulkanisme dan gejala sesudah terjadinya vulkanisme pasca vulkanisme. Dari dua gejala tersebut memiliki ciri-ciri diantaranya adalah sebagai berikut Gejala pra vulkanisme Berikut gejala pra vulkanisme, yaitu Sering terjadi gempa Banyak sumber air mengering Peningkatan temperatur di sekitar kawah Terdengar gemuruh dari dalam gunung Hewan-hewan dari puncak gunung turun ke lereng gunung Baca juga Ekstrusi Magma Pengertian dan Hasilnya Gejala pasca vulkanisme Sedangkan gejala pasca vulkanisme, yakni
Pembahasan: Vulkanisme adalah aktivitas pergerakan kulit bumi yang berhubungan dengan naiknya magma ke permukaan bumi. Gejala vulkanisme diantaranya yaitu ekstruksi magma, erupsi eksplosif, dan erupsi areal. Jawaban : D 59. Pembasahan : Tanda X pada peta menunjukkan fauna Australis (Indonesia bagian Timur).
Artikel mata pelajaran Geografi kelas 10 ini berisi informasi seputar vulkanisme, meliputi pengertian, gejala, erupsi, sampai bentuk gunung api. — Berdasarkan catatan Pusat Vulkanologi dan Mitigasi Bencana Geologi PVMBG, Gunung Semeru mengalami erupsi pada tanggal 4 Desember 2022. Gunung ini memuntahkan abu vulkanik kelabu setinggi 1,5 km di atas puncak. Sebelumnya, pada tanggal 4 Desember 2021, Gunung Semeru yang terletak di Jawa Timur juga mengalami erupsi. Gunung berapi tertinggi ke-tiga di Indonesia ini mengeluarkan awan panas guguran yang menyebabkan hujan abu dan menggelapkan beberapa desa di sekitarnya. Eits, jangan terlalu serius gitu dong. Informasi ini tujuannya bukan buat nakutin kamu kok, jadi tetap tenang dan jangan panik ya hehe. Ngomongin tentang gunung api, tentunya kita pasti mengaitkan peristiwa ini dengan fenomena vulkanisme dong. Kira-kira kamu udah khatam belum nih seputar vulkanisme? Yuk, simak bahasanku kali ini seputar vulkanisme ya! Apa itu Vulkanisme? Apa sih vulkanisme itu? Vulkanisme adalah segala peristiwa yang berhubungan dengan magma yang keluar menuju permukaan bumi melalui rekahan dalam kerak bumi. Magma ini bentuknya cair dan berpijar. Magma bergerak naik ke permukaan bumi melalui diatrema, yaitu saluran yang mirip pipa. Jika sudah sampai di permukaan bumi, magma berubah nama, lho! Hayo tebak, namanya jadi apa? Yap, betul banget, namanya berubah menjadi lava. Nah, jadi, faktor utama pada gejala vulkanisme ini adalah magma ya, gais. Karena aktivitas magma itu beragam, maka dapat menimbulkan gejala vulkanik yang beragam juga loh, seperti tipe erupsinya, bentuk gunung api, dan aktivitasnya. Gejala Vulkanisme Peristiwa vulkanisme memiliki gejala yang dapat diamati loh gais, yakni gejala sebelum terjadinya vulkanisme pravulkanisme dan gejala sesudah terjadinya vulkanisme pascavulkanisme. 1. Gejala pravulkanisme Gejala pravulkanisme atau ciri-ciri dari gunung api yang akan meletus antara lain adalah Sering terjadi gempa Banyak sumber air mengering Peningkatan temperatur di sekitar kawah Terdengar gemuruh dari dalam gunung Hewan-hewan dari puncak gunung turun ke lereng gunung 2. Gejala pascavulkanisme Sedangkan untuk gejala pascavulkanisme yang muncul setelah gunung api selesai meletus adalah Munculnya sumber air panas atau geiser Munculnya sumber gas atau ekshalasi seperti belerang Munculnya sumber air yang mengandung mineral seperti belerang atau sulfur Nah, karena kamu sekarang udah tau apa itu vulkanisme dan gejala-gejalanya, sekarang aku mau bahas tentang erupsi gunung api ya! Erupsi Gunung Api Kamu pasti udah pernah denger kan tentang erupsi? Erupsi adalah proses keluarnya magma dari perut bumi. Dengan kata lain, erupsi itu terjadi ketika suatu gunung api meletus. Erupsi atau letusan gunung api berdasarkan kekuatannya ada 2 macam ya gais, yaitu yang berupa ledakan eksplosif dan berupa lelehan efusif. Erupsi eksplosif adalah erupsi dengan tekanan yang sangat kuat, hingga menghasilkan letusan yang besar atau ledakan. Ini karena magma di bawah gunung memiliki kandungan gas yang sangat tinggi, sehingga memiliki tekanan yang tinggi dan menghasilkan ledakan besar yang biasanya hanya satu kali. Nah, kalo erupsi efusif adalah erupsi dengan tekanan yang kecil, sehingga hanya berupa lelehan yang berangsur keluar. Ini terjadi karena magma di dalamnya bersifat basa dan memiliki kandungan gas yang sedikit ya gais. Jadi biasanya erupsi tipe ini tidak menghasilkan ledakan yang dahsyat. Nah karena dua tipe erupsi ini, gunung-gunung api yang tersebar di bumi memiliki bentuk yang berbeda loh gais. Secara umum, ada 3 jenis gunung api yang perlu kamu ketahui, yaitu gunung api perisai, maar, dan strato. Baca Juga Mengenal Gerakan Lempeng Tektonik Bentuk Gunung Api 1. Gunung Api Maar Gunung api ini terbentuk karena terjadinya erupsi eksplosif, sehingga meninggalkan kawah yang cukup besar. Contoh gunung api di Indonesia dengan bentuk ini adalah Gunung Lamongan dan Gunung Dieng. 2. Gunung Api Perisai Sesuai namanya, gunung api perisai adalah gunung yang bentuknya relatif datar. Gunung ini hanya terbentuk karena erupsi efusif. Karena magma yang keluar sangat cair, gunung ini memiliki lereng yang sangat landai dan dasar yang relatif luas. Gunung api tipe ini tidak ditemukan di Indonesia ya gais, melainkan di negara lain. Contohnya seperti Gunung Mauna Loa dan Gunung Kilauea di Hawaii. Baca Juga Apa yang Dimaksud dengan Intrusi dan Ekstrusi Magma? 3. Gunung Api Kerucut Gunung api kerucut atau biasa juga disebut strato merupakan bentuk gunung api yang paling umum di Indonesia. Gunung ini terbentuk karena erupsi campuran antara eksplosif dan efusif. Tumpukan magma yang bergantian dari letusan eksplosif dan lelehan efusif mengendap semakin tinggi seiring perjalanan waktu. Inilah yang menyebabkan dinding kawah dari gunung jenis ini memiliki batuan beku yang berlapis-lapis. Beberapa gunung api di Indonesia dengan bentuk ini antara lain adalah Gunung Kerinci, Gunung, Merapi, Gunung Merbabu, dan Gunung Pangrango. Gunung Semeru dan Gunung Raung yang sebelumnya aku bahas juga masuk pada kategori ini ya gais. Status Aktivitas Gunung Api Nah kalo sekarang udah tau beberapa bentuk dari gunung api, pasti kamu penasaran juga kan sama aktivitas gunung api? Di awal tadi aku udah bahas tentang Gunung Semeru yang diberi status “waspada”. Nah sekarang aku mau kasih tau lebih detailnya nih tentang status yang diberikan pada gunung aktif Indonesia. Berdasarkan Permen ESDM No. 15 Tahun 2011, tingkat aktivitas gunung api di Indonesia dibagi menjadi 4 level atau tingkatan loh gais. Keempat level itu dari paling rendah ke paling tinggi adalah Level I Normal, Level II Waspada, Level III Siaga, dan Level IV Awas. Kamu bisa cermati lagi lebih dalam melalui gambar di bawah ya Baca Juga Jenis-Jenis Siklus Hidrologi Tingkat aktivitas gunung api ini bukan sebagai predikat suatu gunung aja loh gais, tapi ini juga digunakan aparat dan masyarakat sekitar sebagai arahan ketika sedang dalam keadaan genting. Tindakan yang diambil oleh aparat dan warga nantinya akan disesuaikan dengan masing-masing level gunung tersebut, sehingga bisa terwujud mitigasi bencana yang efektif dan efisien. — Itu dia bahasan kita kali ini seputar vulkanisme ya gais! Kalo kamu mau tau lebih banyak lagi tentang informasi menarik seputar pelajaran kamu di sekolah, jangan ragu untuk langganan langsung ruangbelajar ya gais! Materi kayak gini dibahas lebih lengkap dan ada video menariknya juga tentunya. Jadi kamu bisa sambil rebahan menikmati animasi video belajar yang menarik deh xixixi. Sampai jumpa di tulisan berikutnya! Dadah~ Referensi Danang Endarto. 2007. Pengantar Geomorfologi Umum. Surakarta LPP UNS dan UNS Press. MAGMA Indonesia. “Tingkat Aktivitas Gunung Api”, 4 Agustus 2020 [daring]. diakses pada 5 Februari 2021 Museum Merapi. “Bentuk Gunung Api”, 24 September 2010 [daring]. diakses pada 5 Februari 2021
Tektonismeadalah gejala alam yang berupa peristiwa pergerakan lapisan kerak bumi yang menyebabkan perubahan pada permukaan bumi. Vulkanisme terjadi akibat tekanan gas di dapur magma yang temperaturnya tinggi, sehingga magma mendesak keluar. Eksarasi merupakan erosi yang terjadi karena gerakan es yang mencair atau gletser. Air dari es
PengertianProses Contoh Gejala Vulkanisme - Adalah Vulkanisme merupakan gejala alam akibat pergerakan magma. Magma berada di bawah kulit bumi dan berbentuk cair serta berpijar. Magma dapat bergerak naik ke permukaan bumi melalui saluran-saluran seperti pipa yang disebut diatrema. Magma yang telah sampai di permukaan bumi disebut lava atau lahar.
wRho30f. nen90q9vl7.pages.dev/23nen90q9vl7.pages.dev/295nen90q9vl7.pages.dev/450nen90q9vl7.pages.dev/293nen90q9vl7.pages.dev/303nen90q9vl7.pages.dev/132nen90q9vl7.pages.dev/354nen90q9vl7.pages.dev/39
vulkanisme merupakan gejala alam akibat pergerakan